Senin, 14 April 2008

Our Happines

“Taahaa. Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu {Muhammad) agar engkau menjadi susah” (Q.S. Taha :1-2)

Dengan ayat inilah kemudian Umar bin Khattab mendapatkan hidayahnya. Umar yang dikenal sebagai salah satu tokoh yang disegani pada saat itu, akhirnya menyerahkan seluruh hidupnya hanya untuk Islam. Al-Qur’an telah menjawab segala kegelisahan yang dia rasakan selama ini. Rasa penasarannya akan sosok Muhammad SAW membawa dia kepada hidayah.
Pada dasarnya setiap manusia senantiasa menginginkan kebahagiaan, kehidupan yang tentram dan jauh dari kegelisahan. Oleh karenanya menusia senantiasa memerlukan arahan (orientasi) kehidupan yang menjadi standar kebahagiaannya. Alangkah celakanya ketika seseorang salah dalam menentukan orientasi hidup. Ibarat seorang pengelana yang ingin mencari kebahagiaan di suatu tempat, tetapi kemudian dia tidak tahu kemana dia harus melangkahkan kakinya, akhirnya dia sampai di suatu tempat yang kering,dan tandus. Maka harapan kebahagiaannya akan sirna seketika. Begitu pula dalam menjalankan hidup ini, menjadi sangat penting kemudian bagi kita untuk memahami harus kemana hidup ini diorientasikan. Ada seseorang yang orientasinya pada harta, maka segala aktifitas hidupnya akan selalu diarahkan kesana.Sehingga ketika harta itu kemudian lenyap dari genggamannya maka dia akan kehilangan arah.
Allah SWT telah mengingatkan dalam ayat2nya yang menjadi arahan hidup, bahwa hendaknya visualisasi keakhiratan kita jauh lebih dominan daripada dunia. Dalam surat Al Qasas ayat 77 Allah berfirman "Dan carilah olehmu penghidupan di negeri akhirat, (tapi) jangan lupa dengan kehidupan duniamu...." Jelas bahwa konteks pencarian kehidupan akhirat adalah sesuatu perintah yang wajib dijalankan, sedangkan kontels dunia hanya bersifat himbauan yang memang jangan kita lupakan pula. Karena sebenarnya kehidupan duniapun penting sebagai wasilah (sarana) dalam melakukan aktifitas kita.
Jadi ukuran kebahagiaan kita adalah tergantung dari bagaimana kita menyikapi hidup dan kehidupan. Seseorang dikatakan bahagia atau sengsara tergantung dari cara pandang dia menyikapi kebahagiaan. Jadi be positive thinking saja pada Rabbmu.

Tidak ada komentar: