Minggu, 25 Mei 2008

Si tuli, Si buta, dan Si Bisu

Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini beriklan

Mungkin dananya dari hasil mencabut subsidi BBM

Si tuli, si buta, dan si buta itu kini Sidak BLT

Mungkin berharap simpati orang miskin

Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini bersantai

Mungkin mereka anggap tak ada lagi perlawanan

Si tuli, si buta, dan si bisu itu kini tertawa

Mungkin Tuhan murka dan membuat hatinya mati

Semoga yang melawan tidak ikut mati hatinya

Kamis, 15 Mei 2008

Tolak pornografi di bumi pertiwi………..

Rabu, 14 Mei 2008…
Berjuta kali turun aksi bagiku satu langkah pasti…
Maraknya indutri perfilman yang mengumbar klenik, nafsu dan ponografi telah membuat gerah para pemuda dan mahasiswa. Puncaknya sebuah film berjudul ML yang diplesetin dengan singkatan Mau Lagi, benar-benar membuat gerah. Hingga kami dari Aliansi Pemuda Selamatkan Bangsa, merasa harus melakukan sebuah aksi nyata untuk menentang kejahatan moral ini.Yang ikut ambil bagian dalam aksi ini berasal dari berbagai organisasi mahasiswa, pemuda dan masyarakat dari Jakarta, Bandung & Bogor.
Pukul 09.00 ane sudah tiba di Masjid Maulana Hasanudin yang terletak di jalan MT Haryono, sekitar 200m dari menara Saidah. Ada Ivan sang korlap aksi hari ini dengan kaos putih bertuliskan alumni IPB angkatan 14… hah? Dia kan anak UI, ternyata itu kaos boleh minjem dari Pak Elmir yang pagi itu sudah stand by juga dengan Tante Tatty yang bersiap menuju komisi X DPR . Jadi agenda hari ini kita bagi 2 tim, ada tim kecil yang sounding ke komisi X dan tim besar yang siap mengepung LSF dan Indika. Tim pertama duluan berangkat Tante Tatty, Uni Moly, dan JETC, sementara disana juga akan menyusul Bunda Amel dan mas Adil. Tim besar jam 10.30 belum lengkap. Temen-temen IPB pas dikontak baru nyampe sentul, ITB dengan gerombolan ibu-ibu kampung 200nya (sebuah desa binaan anak2 GAMAIS ITB) masih di daerah Cikarang, anak UI bareng mobil sound malah baru berangkat dari Depok, anak UIN dimana ?yaaah… Single Fighter deh ane…alias sendirian, karena temen2 pada banyak agenda, tapi sempet kontak Masdar untuk Bantu ngubungin wartawan (dia anak Humas KAMMI jadi ane percaya dia banyak database wartawannya…). Minimal ada kontribusinya walaupun ga bisa ngerahin masa kaya kampus lain.
Jam 11.30 baru lengkap semuanya datang dengan bendera, almamater dan ikat kepala masing2…Tampaknya sudah pada siap untuk berjihad…Karena tanggung waktu Dzuhur, jadi kita putuskan aksi ba'da sholat sambil melakukan koordinasi terakhir (soalnya belum sempet teklap sbelumnya..) Sempat kagum juga dengan temen2 ITB yang berhasil memboyong ibu-ibu beserta anak2nya, kaya mau pengajian, tapi mereka bener2 tulus lohh..mereka faham dan khawatir apabila bisnis pornografi ini tidak kita lawan, maka bagaimana nasib anak2 mereka?...
Bada sholat, langsung saja masa dibariskan di pinggir jalan, long march (walaupun jaraknya ga jauh2 amat….) menuju Lembaga Sensor Film. Sampai di depan gedung LSF langsung saja orator-orator ulung membakar semangat masa. Termasuk ane diminta orasi atas nama KAMMI Komsat UIN (padahal saat ini udh ga jadi apa2 di Komasat…hehe aasif jiddan uda Rico). Sangat miris ketika melihat salah satu spanduk di gedung itu yang bertuliskan "Film adalah cermin budaya Bangsa", teman2 maukah kita dikatakan bahwa cerminan kita adalah sebuah Film Porno? Ihhh Keheulaanan dewek mah….Maka tidak ada kata lain selain harus kita cabut izin tayang film tersebut sepakat?. Aksi di depan LSF juga sempat didatangi oleh Aktor kawakan Anwar Fuadi, tapi sayang pernyataannya terkesan cuci tangan dan klise…Sorry bang, lain kali kalau cuma mau cari simpati, jangan sama kami…
Setelah beberapa perwakilan masuk ke gedung LSF untuk meminta mereka keluar, akhirnya salah seorang anggota LSF pun keluar. Ada perasaan iba ketika melihat beliau, bayangkan usianya sudah 71 tahun, tapi mungkin karena sudah terlalu uzur sehingga tidak mampu menggigit produser2 nakal, kalau bahasa Parlan mah udah ompong kali (maaf ya pa… tapi sayaperhatiin gigi bapa masih rapi kok :-). Beliau memberikan pernyataan yang sama klisenya dan tampak jelas pengkhianatan dari pernyataannya, masa beliau bilang bahwa thriller itu dilluar otoritas LSF? Kan lucu…tul ga? Emang kita ga tau sejauh mana tugas dan wewenag LSF, bila terjadi penyimpangan pada thriller dan billboard itu adalah tanggung jawab LSF, dan LSF punya wewenang untuk menindaknya. Kabar baik datang dari tim kecil yang berangkat ke komisi X, tante Tatty menyampaikan dengan penuh semangat bahwa DPR berkomitmen dan memastikan bahwa film ML tidak akan pernah tayang dan akan dicabut izin tayangnya. Dan MUI pun tenyata sudah terlebih dahulu melarang penayangan film ini. Alhamdulillah….Ternyata kali ini kita menang kawan2.
Rencana tetap rencana….walaupun kita tau bahwa film ML sudah akan masuk tong sampah, tapi niat kita untuk mendatangi indika tetap kita lakukan. Dari LSf kita bergerak ke kantornya indika….Luar biasa, ternyata disana lebih panas (padahal udah sore..), aparat yang menjaga kita ternyata lebih banyak dibanding dengan yang di LSF malah pada bawa tameng lagi, emangnya kita mau ngapain?? Proses negosiasi berjalan alot, awalnya pihak indika tidak mau menerima kita, tapi atas bantuan pak polisi, akhirnya 7 orang (termasuk ane) diizinkan bertemu bos Indika langsung yaitu Mr.Shankeer. Bersama Parlan, Mas Adil, Gesa, JETC dan 2 orang anak UI lain (sorry lupa kenalan eung..) kita diantar menuju ruangan kerja Mr Shankeer.
Selain sang bos, disana sudah ada Thomas Nawilis sang sutradara film ML, Feri Irawan (gat tau dia sebagai apa?kareana artis aja makanya ane kenal) sama beberapa orang ga jelas yang kayanya "polisis tanpa seragam". Mulai dah tuh adu mulut, dari ngomongin sex education, motif pembuatan, kekecewaan mahasiswa, sampai debat antara Thomas sama JETC tentang seni (maklum JETC ini katanya anak seni rupa ITB…). Ada beberapa hal yang kita tangkap dari pembicaraan kami yang terkadang dibumbui emosi dari kedua belah pihak (kita jelas emosi,karena uadah jelas filmnya porno kok, tapi gat au pihak sana emosi karena apa?), mereka awalnya tidak menerima dan bertanya mengapa hanya indika yang didatangi, padahal ada production house lainnya yang membuat film serupa kok ga didatangi?. Kemudian kita tegaskan bahwa gerakan kita adalah murni gerakan moral dan datang dari hati nurani bukan dari rival bisnis mereka. Dan yang harus jadi catatan adalah yang kita lawan bukanlah Indika tapi Pornografi, jadi siapapun yang bermain-main di wilayah itu, sejauh kami mampu, maka kami akan bergerak. Kita juga sampaikan bahwa kita juga mengapresiasi karya2 indika yang memang bermutu, salah satunya film Eskul, ane juga pernah nonoton dan emang bagus…Lantas kenapa tidak film2 seperti itu saja yang diproduksi. Atau kalau kehabisan referensi, kita tawarkan untuk diskusi dengan kita, masih banyak sisi lain pemuda yang bisa diangkat, bisa dari sisi prestasi, akhlak, dan perjuangan (kaya film GIE), kenapa harus sisi negatifnya?. Kemudian statement penting dari bos Indika ini adalah bahwa pihaknya bersedia mencabut film ini yang semula akan di tayangkan tanggal 15 mei ini. Dengan demikian berakhir pula aksi kita untuk saat ini….
Ini bukan soal Indika, ini buka soal ML tapi ini soal Pornografi, dan itu yang kita lawan…
Perjuangan belum berakhir bro…..selama Indonesia belum bebas dari pornografi, maka Aliansi Pemuda Selamatkan Bangsa akan tetap hadir….

Salam Perjuangan…..

Senin, 12 Mei 2008

Teluk Naga.......

5-8 Mei 2008, Empat hari jadi tim pemantau UN tingkat SMP/MTS, bersama 12 orang yang lainnya, kita ditempatkan di teluk naga. Teluk naga? dimana tuch? yup sebuah kecamatan di kab tangerang bagian utara, deket bandara Soekarno Hatta. Disana kita tinggal di rumah seorang teman dari temannya teman :-) gimna ya bilangnya, mungkin kata yg pas adalah tinggal di rumah saudara seiman(inilah indahnya hidup berjamaah...punya saudara dimana2).
Mulai pukul 03.00 sudah ganti2an mandi karena qt harus udh stand by di Sub Rayon (MTS Al Marwah) am 5.30. Bayangin aja, 13 orang dengan kamar mandi 1, jadi klo mau mandi ya musti ngantri, tapi syukurlah antriannya ga sepanjang org ngantri minyak tanah di depan kampus UIN.Tugas qt sederhana sebenarnya, hanya memastikan keamanan proses pengambilan soal, memantau & mncatat proses ujian, trus memastikan jawaban dikembalikan ke sub rayon dengan baik. Tiap sekolah dipantau oleh 1 orang, jumlah yang seakan dipaksakan, kayanya "mimilikan" aja, ada yg 1 sekolah 1 lokal sampe 11 lokal, macem2 pokonya.
How about me? ditempatin di MTS Dzunnuraini, hana 2 lokal dengan jumlah siswa yg ikut ujiaj cuma 32 org. Sebuah madrasah sederhana yg terletak persis di samping pagar bandara, jadi seketika ada pesawat yang terbang, maka akan kelihatan apa nama maskapainya dengan jelas. Ternyata...eh ternyata, dari kepala sekolah ampe guru di madrasah tersebut, sebagian besar anak UIN, satu almamater nih....Jadi sambil melaksanakan tugas pemantauan yg diamanahkan, ngobrol banyak ama guru2 disana. Hebat dan saluute buat mereka, ternyata siswa disana gratiisss alias ga bayar buat sekolah, walaupun dengan fasilitas yang minim, sampai2 upacara aja harus nunggu musim kering dulu, baru deh sawah dialihfungsiin jd lapangan upacra. Ironis ya....
Pengajar disanapun macem2, malah ada salah satu pengajar yang jg berprofesi jd pemadam kebakaran di bandara. Jadi tugas menhajarnya semata2 pengabdian cing...bener2 pahlawan tanpa tanda jasa.Inilah kondisi bangsa ini, pejabat aja disanjung2, tapi pahlawan seperti mereka,mana pernah dihormati selain sama murid2nya sendiri...jd inget "bidadari besi" yg paling ane cintai...siap lagi klo bukan my mother....guru SD yg hebat...nomor 1 pokonya.
Itulah sekilas wajah pendidikan kita, mudah2an smuanya pada lulus ya....Selama mantau, anak2nya santun2 banget...Makasih buat pak Khosiin, Bu Yeni, Pa Dayat, dan Pa Djarkasi (namanya orde lama bgt). Oh ya...ikut berduka cita juga buat pa kepala yayasan Dzunnuraini, di hari terakhir UN, istrinya dipanggil Yang Maha Kuasa...Mudah2an bisa tabah dan sabar membesarkan ayu (anaknya yg masih berumur 2 tahun)...
Pengalaman menarik lainnya di teluk naga adalah saat2 qt tinggal di rumahnya Pa Yanto, seorang pengusaha catering dan penyewaan alat2 pesta. Selain itu beliau juga punya yayasan pendidikan Islam. Sebenarnya qt dikenalakan terlebih dahulu sama menantunya yakni Pa Wahyu (Ketua DPC PKS teluk naga...yah ketauan deh...:-)
Selama disana praktis aktifitas qt lebih banyak di rmh beliau, jam kerja qt hanya dari jam 5.30 sampe 10.30. Hanya 5 jam dari 24 jam dalam sehari. Untunglah qt banyak dihibur sama anak bontotnya Pa yanto, Reski namanya, bocah kelas 5 SD yang ngaku "gila bola" ini langsung akrab dengan teman2. Selepas pulang sekolah dia langsung ke tempat qt ( qt tinggal di lantai 2 paviliun tuan rumah dengan fasilitas tv, karpet, bantal, kipas angin, dispenser dan kamar mandi udah kaya di hotel aja). Keliaatan anak ini ga punyabanyak temen di lingkungannya, mungkin orang tuanya agak memprotect dia karena melihat lingkungan sekitar yg kurang kondusif. Jadinya nempel terus kaya perangko, Alhamdulillah qt main bola dia ikut, berjamaah di mesjid pun ikut. Saking deketnya, dia terus maksa2 ane ama rico untuk pulang hari senin (ceritanya, kaka favorit dia itu ane ama rico...hhehe). Di hari terakhir pas mo pulang, qt patungan beliin di bola trus ditanda tangan satu2....pas qt pulang Reski msh sekolah, g kebayang klo dia ada, mungkin bnr2 maksa ane untuk tinggal...tapi apa mau dikata sodara?memang qt harus pulang, biarlah kenangan itu apa adanya, diiringi pesan2 so bijak anak2 buat reski yg ditulis di bola...rajin sholat, main bola lagi, rajin belajar, ampe tanda tangan narseess...
Pada akhirnya teluk naga menjadi salah satu bagian perjlanan hidup yang tak terlupakan...Sekolahnya, orang2nya, pantainya, juga sungainya yg kotor....Oh ya sebelum pulang, ibunya reski minta ane ama rico difoto khusus berdua untuk kenang2an...tinggal milih ya bu????mau yg mana? heheheheh........ maksud lo????,

KPI Minta Masyarakat Waspadai 10 Acara TV

Sabtu, 10 Mei 2008
10 acara TV dinilai banyak melanggar Standar Program
Siaran KPI. Ia melanggar norma kesopanan, kesusilaan
dan kekerasan. Waspadai dan selamatkan kaluarga Anda!

Hidayatullah. com--Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Pusat meminta masyarakat untuk mewaspadai 10 program
acara yang dianggap bermasalah yang ditayangkan
sembilan stasiun TV swasta nasional Indonesia.

Ketua KPI Pusat, Sasa Djuarsa Yahya dalam jumpa pers
di kantor KPI di Jakarta, Jumat mengatakan 10 program
acara TV tersebut yaitu Cinta Bunga (SCTV), Dangdut
Mania Dadakan 2 (TPI), Extravaganza (TransTV), Jelita
(RCTI), Mask Rider Blade (ANTV), Mister Bego (ANTV),
Namaku Mentari (RCTI), Rubiah (TPI), Si Entong (TPI),
dan Super Seleb Show (Indosiar).

Sasa mengatakan dari hasil pantauan KPI selama periode
1 - 13 April, 10 acara TV tersebut paling banyak
melanggar Standar Program Siaran KPI, antara lain
melanggar norma kesopanan dan kesusilaan dengan banyak
menampilkan kekerasan, menampilkan kata-kata kasar,
merendahkan dan melecehkan orang lain.

Untuk Sinetron Cinta Bunga yang diputar SCTV, KPI
menilai terlalu menampilkan kekerasan secara verbal
yaitu memaki dan merendahkan orang lain, selain tidak
mencantumkan klasifikasi acara.

Sedangkan acara variety show "Extravaganza" TransTV
menampilkan rangkaian tindakan yang mengesankan tindak
kekerasan dengan atau tanpa alat, banyaknya kekerasan
secara verbal, percakapan mengarah ke makna yang
vulgar dan tidak memperhatikan norma kesopanan serta
kesusilaan.

Acara Dangdut Mania Dadakan 2 TPI, KPI menyimpulkan
terlalu menampilkan kata-kata kasar, melecehkan dan
merendahkan orang lain secara khusus sering melecehkan
orang dengan kelompok dan bentuk fisik tertentu,
percakapan mengarah ke makna yang vulgar dan tidak
memperhatikan norma kesopanan serta kesusilaan.

Sementara Sinetron Jelita RCTI terlalu menampilkan
kekerasan fisik secara khusus kekerasan terhadap anak,
menampilkan kekerasan verbal yaitu memaki dengan
kata-kata kasar, tidak memperhatikan norma kesopanan
dan tidak mencantumkan klasifikasi acara.

Sinetron Komedi Mister Bego dari ANTV terlalu
menampilkan kekerasan fisik, menampilkan adegan
mengarah ke seks, menampilkan kata-kata kasar, tidak
memperhatikan norma kesopanan dan tidak mencantumkan
klasifikasi acara.

Sedangkan Serial Anak "Mask Rider Blade" ANTV
merupakan acara non-kartun (riil), menampilkan
kekerasan fisik yang cukup intens dalam bentuk
perkelahian / pertarungan, dan tidak menampilkan
klasifikasi acara akan tetapi ada logo "Star Kids".

Sinetron "Namaku Mentari" di RCTI, KPI menilai terlalu
menampilkan kekerasan fisik secara khusus kekerasan
terhadap anak, menampilkan kekerasan verbal yaitu
memaki dan kata-kata kasar, tidak memperhatikan norma
kesopanan dan tidak mencantumkan klasifikasi acara.

Untuk Sinetron Rubiah TPI, KPI melihat terlalu
menampilkan kata-kata kasar, melecehkan dan
merendahkan orang lain secara khusus ada muatan
melecehkan orang dengan kelompok dan bentuk fisik
tertentu, menampilkan kekerasan fisik, tidak
memperhatikan norma kesopanan serta mencantumkan
klasifikasi acara secara sekilas.

Sementara Sinetron Komedi Si Entong dari TPI juga
terlalu banyak kata-kata kasar, memaki, dan melecehkan
orang lain, penggambaran anak yang tidak mendidik
(anak berkata kasar, anak berpacaran), penggambaran
tentang guru yang melecehkan, tidak memperhatikan
norma kesopanan serta tidak mencantumkan klasifikasi
acara.

Sedangkan acara variety show Super seleb Show di
Indosiar, KPI melihat terlalu menampilkan rangkaian
kata-kata kasar, melecehkan dan merendahkan orang lain
(secara khusus sering melecehkan orang dengan kelompok
dan bentuk fisik tertentu), tidak memperhatikan norma
kesopanan dan kesusilaan.

Sasa mengatakan banyak stasiun TV yang tidak
mencantumkan klasifikasi acara (penggolongan program
siaran berdasarkan usia khalayak penonton), yaitu A
(Anak), R (Remaja), D (Dewasa), dan SU (Semua Umur).

"Banyak acara non-anak yang dianalisis ditayangkan
pada jam anak biasa menonton TV, sehingga potensi
masalah menjadi lebih besar karena dapat berdampak
pada penonton anak yang umumnya tidak kritis,"
katanya. [ant /www.hidayatullah. com]

Kabar dari FIM VI

Leadership Lifeskill Training Forum Indonesia memeng udah selesai 1 pekan yang lalu..Tapi luar biasa, bertemu dengan orang-orang hebat di seluruh nusantara memeberikan semangat baru eung...Betapa tidak, dalam 3 hari itu, 150 pemuda yang rata-rata "pentolan" di basisnya masing-masing, bisa menyatu dalam suasana keragaman yang sangat nyaman.
Alhamdulillah tahun ini bisa terlibat juga dalam kepanitiaan FIM VI, bekerjasama panita2 yang hebat2 juga. Ketemu Dewan Syuro FIM yakni Pak Elmir dan bu Tatty...hebat banget mereka. Uni Molly yang selalu semangat...Fahmi(jauh2 dari aceh buat jadi panitia FIM), parlan (sudah tua tapi masih semangat), moy(akomodasi yang jago ngeMC) , fatih(rajin banget soal beres2 dan jago setting) , ivan (sang pengarah acara yang penuh konsep),ajo (suaranya men...bass banget..tapi konyolpas mau ngeMC), titos (yang katanya org biasa aja) , mas adil (observer yang gokil), mierza (tukang pajak yang gila abis), bang zaenal (orang paling semangat terutama di sesi skuku), ali (anak Bima yang gede di Papua....), adi (cubadak...ga ngerti apa artinya),Ridwan (budak teh paling riweuh...), silvia (rajin banget misahin sampah organik & non organik), ina (yang ngurus makn kita2, single fighter loh dia), syifa (konseptor Sahabat kunang-kunang...),JETC (penanggung jawab pembicara yg OK), Maghleb (setia dengan notulensi acaranya..), Indah (MC yang merangkap bantuin ina di konsumsi),Fitra (anak itb????), ira (dungpak dung-dung EEEEE),Sheli (observer yang ganti karakter jadi suster ngesot), Ida (sampe matanya merah....dr siapa ya?)....dan panitia yang lain (takutnya ada yg klewat).
Luar bisa pokoknya bisa ketemu kalian smua....Banyak inspirasi, salah satunya bisa jadi konsultan syari'ah...Jadi ceritanya saat para peserta konstentrasi dengan materi di ruangan, beberapa panitia yang tau klo ane anak perbankan syariah, mulai bertanya-tanya soal ekonomis syariah, silvi,ina, fahmi dll kemudian nanya ini itu, dari masalah asuransi,pajak, nisbah, bank syariah, pasar modal sampe arisan...Jadi selama ampir 1 jam lebih ane diberondong pertanyaan tentang ekonomi syariah...untung aja sebagian besar bisa dijawab sambil nginget2 apa yg udah ane dapet selama kuliah...Ternyata banyak sekali org yg belum faham mengenai konsep ekonomi syariah itu...Kayanya berlanjut deh jadi konsultan2-an walaupun via email aja, silvi rajin banget ngumpulin pertanyaan2 ttg eksyar trus dihibahin k ane...mudah2an aja bisa nambah ilmu.
Balik lagi ke FIM, yang haru diacungin 2 jempol lagi adalah para pesrta yg hebat2....Kebetulan ane dipercaya megang sesi Sakuku (Sahabat Kunang2) kelompok 15 ketuanya andi anak ITS, anak KAMMI yg udh nunjukin identitasnya dari awal (pake kaos KAMMI mulu, apa ga ada kaos lain?:-) Di sesei sakuku itu kita banyak bertukar fikiran mengenai nasib bangsa saat ini, sampai terfikir beberapa action plan yang ingin dilakukan asca pelatihan...Ada yang niat nanam waluh , ada yg pingin aksi buat nolak film ML, ada jg yang sedang konsen ama global warming, tapi intinya kita sepakat bahwa apapun yang bisa kita lakukan maka lakukanlah....walau kecil tapi kalau bisa bermanfaat bagi sekitar, itu lebih baik..pas banget sama filosofi kunang2....
Minjem kata2nya ivan...FIM bukan apa, tapi yang penting adalah bagaimana kita berkotribusi pasca pelatihan ini....Semangat Kaum MUda....