Sabtu, 30 Agustus 2008

Kangen itu Rindu.....

Baca tulisan Cak Nun di bawah


Sudah lama kita tak saling minum kopi, Kangen rasanya!

Tapi percayalah, kangen itu baik. Kangen itu makhluk ciptaan Allah yang tergolong paling indah. Ia mutiara batin, atau api yang menghidupkan jiwa. Karena kangen yang menggebu, dulu Ibrahim menggembarai bumi dan langit
bertahun-tahun, untuk akhirnya menemukan apa yang paling dibutuhkan
oleh hidupnya: Allah.

Oleh kangen yang tak tertahankan pula, Musa bermaksud membelah kodrat, menerobos
maqam dan ingin memergoki Allah yang amat dicintainya. Tentu saja
gagal, sebab ketika itu ia masih manusia, masih darah daging.

Kangen, membuat seorang istri paham arti kehidupan. Kangen membikin suaminya, yang pergi nun jauh, membatalkan penyelewengannya sebagai lelaki. Kangen mendorong seorang gadis menancapkan cintanya lebih dalam. Kangen membuat pemuda kekasihnya mengerjakan kesibukan-kesibukan baik untuk memelihara kebersihan rindu yang dinikmatinya.

Seorang
istri menghayati perkawinannya seperti menghadapi agama dan
sembahyangnya. Seorang suami, yang suka nakal, bermaksud mengakali
eksistensinya: Ia menjadi Bapak yang konservatif di dalam rumah,
sementara di luar rumah ia menjadi lelaki liberal. Banyak sekali suami
atau lelaki pribadi belah semacam ini: sehabis menyeleweng, rasa dosa
dan rasa kangen kepada keluarganya akan menyiksanya.

Maka seorang suami yang dewasa tahu bagaimana menumbuhkan kangen yang tak menyiksa. Kangen yang indah dan nikmat.

Seorang
dewasa mengerti persis lorong rasa kangennya. Siapa saja penghuni
lorong itu? Suami? Anak-anak? Tetangga? Para jamaah? Kehidupan yang
saleh?

Namun pasti, di ujung lorong itu hanya Allah-lah adanya.



Jadi inget nasyidnya Hijjaz

Rindu itu adalah anugerah dari Allah...

Ketika kita rindu ayah, ibu, saudara, pendamping hidup, sahabat, teman dll
Sebenarnya kita merindukan kasih sayang, ketentraman, keamanan,kehangatan, kebahagiaan yang hadir ketika kita berada di sisi mereka...
Padahal Allah-lah yang telah menganugrahkan rasa kasih sayang, rasa tentram, rasa aman, rasa hangat, dan kebahagiaan pada manusia...
Maka Pada hakikatnya kita merindukan Allah dan itu adalah puncak kerinduan yang sesungguhnya....
Maka beruntunglah insan yang menjadikan Allah menjadi puncak kerinduannya....

____________ _________ _________ ____

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Menyejukkan dan mengena...